McLaren Kukuhkan Dominasi, F1 Spanish Grand Prix 2025 Penuh Duel dan Drama
Circuit de Barcelona de Catalunya dikenal memiliki karakteristik all-around yang benar-benar menguji kemampuan driver sekaligus mobilnya. Kombinasi lintasan lurus, kelokan panjang, dan belokan pendek memberikan banyak ruang untuk beraksi.
Jadi, wajar saja jika balapan Formula 1 Spanish Grand Prix ini penuh dengan drama, aksi wheel-to-wheel dari awal hingga akhir. Simak highlight balap F1 yang berlangsung Minggu 1 Juni 2025 ini.
Lap Pembuka Dimulai denan Aksi Panas
Begitu lampu hijau padam, Oscar Piastri langsung melesat dari posisi terdepan, meninggalkan kekacauan di belakangnya. Max Verstappen tampil agresif dan menyalip Lando Norris untuk mengambil posisi kedua.

George Russell mencoba masuk ke sisi dalam, namun kehilangan posisi setelah ditekan ke jalur sempit. Lewis Hamilton juga menunjukkan ketajamannya dengan menyalip dari luar untuk merangsek ke posisi keempat.
Kedua Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, memanfaatkan momen dan berhasil melewati Russell. Sementara itu, Fernando Alonso sebagai pembalap tuan rumah mencoba aksi spektakuler yang malah membuatnya kehilangan posisi dari Nico Hülkenberg.

Alonso justru mengalami insiden. Ia tergelincir ke gravel dan akhirnya harus mundur dari balapan, momen menyakitkan bagi penonton tuan rumah.

Perlombaan berlangsung ketat dengan banyak aksi sentuhan, seperti mobil Liam Lawson dan mobil Oliver Bearman.

Bahkan mobil Alex Albon (Williams) juga harus menerah setelah mengalami benturan pada lap 27.
Manuver Spektakuler dan Duel Ketat
Lando Norris tak puas dengan posisi ketiga. Dengan bantuan DRS (Drag Reduction System), ia berhasil menyalip Verstappen, merebut posisi kedua dan mengembalikan dominasi McLaren di depan.

Liam Lawson juga terlibat dalam beberapa kontak, termasuk aksi nekat yang dinilai terlalu optimis saat mencoba menyalip. Verstappen sendiri mencoba strategi tiga kali pit stop untuk menggoyang McLaren, namun tak berhasil memangkas jarak secara signifikan.

Mobil Mercedes AMG Kimi Antonelli tergelincir karena mengalami engine failure yang membuatnya DNF (Did Not Finish). Unit tenaga dikirim kembali ke fasilitas Brixworth McLaren untuk penyelidikan mendalam.
McLaren mengakui bahwa keandalan telah menjadi kelemahan dalam balapan-balapan terakhir dan menekankan pentingnya segera mengatasi masalah-masalah ini untuk meningkatkan performa dan tingkat penyelesaian balapan ke depannya.
Kegagalan unit tenaga ini juga memicu periode mobil keselamatan di akhir balapan, yang memengaruhi strategi pit stop dan hasil balapan.
Safety Car dan Pergantian Strategi
Drama makin panas ketika Kimmi mengalami masalah teknis dan memicu keluarnya safety car. Tim-tim besar, termasuk McLaren dan Red Bull, langsung bereaksi dengan memanggil para pembalapnya ke pit. Namun keputusan ban keras untuk Verstappen ternyata jadi bumerang: ia kesulitan memanaskan ban, dan Charles Leclerc memanfaatkannya untuk menyalip naik ke posisi ketiga.

Tak lama, terjadi kontak berkecepatan tinggi antara Verstappen, Leclerc, dan Russell. Verstappen bahkan sempat diminta tim untuk membiarkan Russell lewat, namun tampaknya instruksi itu tidak diindahkan, dan terjadilah benturan antara keduanya. Aksi ini menyulut kontroversi dan dipertanyakan sebagai insiden yang “terlalu disengaja”.


Insiden Verstappen vs Russell Berujung Penalti
Pada lap 64, Verstappen berada di depan Russell setelah keduanya bertarung ketat sepanjang beberapa lap. Tim Red Bull kemudian memberikan instruksi kepada Verstappen agar membiarkan Russell lewat, karena dinilai Russell memiliki kecepatan lebih baik dan Verstappen dianggap telah mendapat keuntungan sebelumnya di luar batas lintasan. Namun, Verstappen terlihat enggan memberikan posisi dan malah memperlambat mobilnya secara tidak konsisten.

Ketika akhirnya Russell mencoba menyalip dari sisi luar, Verstappen tampak tidak memberikan ruang yang cukup. Keduanya kemudian bersenggolan, bagian samping mobil Verstappen menghantam sisi Mercedes milik Russell dengan keras. Insiden ini mengundang reaksi keras dari tim Mercedes dan pengamat balapan, karena terlihat Verstappen tidak berusaha menghindari tabrakan.
Setelah penyelidikan, steward balapan menjatuhkan penalti waktu 10 detik kepada Verstappen atas insiden tersebut, dengan alasan “mengganggu secara tidak sportif dan menyebabkan kontak yang dapat dihindari”. Meskipun penalti ini tidak mengubah posisi akhirnya secara signifikan karena jarak waktu dengan mobil di belakang, tindakan Verstappen menuai kritik karena dianggap tidak menjunjung sportivitas di lintasan.
Perebutan Posisi Menjelang Akhir Balapan
Di lap-lap akhir, Nico Hülkenberg tampil mengejutkan. Ia berhasil menyalip Hamilton dan merangsek ke posisi enam — pencapaian luar biasa bagi tim Haas yang sebelumnya baru sekali mencetak poin musim ini. Alonso, meskipun tertinggal, akhirnya berhasil meraih satu poin setelah bertarung dengan Lawson di akhir balapan.

Penutup: Dominasi McLaren dan Kemenangan Piastri
Tanpa tekanan berarti di lap-lap akhir, Oscar Piastri melenggang mulus ke garis finis untuk meraih kemenangan kelima musim ini. McLaren mencatat hasil maksimal dengan finis satu-dua, mengukuhkan diri sebagai kekuatan utama di musim 2025 ini.
“Apa balapan yang luar biasa! Apa akhir pekan yang hebat!” ucap Piastri via radio tim usai finis.


Jangan ragu untuk tinggalkan komentar di bawah ini. Ikuti juga sosial media www.instagram.com/jejakban.id/ atau x.com/jejakban
referensi: Race Highlights | 2025 Spanish Grand Prix – https://www.youtube.com/watch?v=ATlMK7ln5Dc
Post Comment