Wet Race Pada Formula1 British GrandPrix 2025 Gagalkan Strategi Max Verstappen
jejakban.id – Sirkuit Silverstone yang legendaris, dengan tikungan-tikungan cepat dan mengalir adalah lintasan yang menghargai ketepatan pembalap. Formula1 British GrandPrix 2025 kembali menyapa pada 6 Juli 2025 dengan aksi-aksi spektakuler.
Dikenal karena tata letak datar dan lokasinya yang terbuka di lapangan terbang, sirkuit ini juga terkenal karena cuaca Inggris yang tidak dapat diprediksi—dan Grand Prix Inggris tahun ini tidak terkecuali.
Awan gelap berkumpul di langit Northamptonshire, membawa hujan deras yang mengubah balapan Minggu menjadi ujian keterampilan, strategi, dan ketahanan yang mendebarkan di salah satu sirkuit paling menantang di Formula 1.

Jarak pandang yang pendek serta track yang licin membuat banyak pembalap yang mengalami insiden spin hingga membentur dinding pembatas.
Tentunya ini memaksa pembalap untuk mengendalikan laju mobilnya dengan kecepatan terbatas, khususnya ketika mendekati tikungan untuk menghindari kehilangan traksi pada roda belakang hingga menyebabkan slip.

Strategi Low Downforce dari Max Verstappen Digagalkan Hujan
Max Verstappen tiba di Silverstone dengan mengandalkan setelan downforce rendah yang membantunya meraih posisi grid yang kuat dalam sesi kualifikasi. Bintang Red Bull itu menunjukkan kecepatan yang mengesankan sejak awal, memimpin sejak start dan menahan serangan sengit dari McLaren milik Oscar Piastri dan Lando Norris.

Namun, langit tiba-tiba terbuka dengan gaya Inggris yang khas, mengubah balapan menjadi sesi wet race. Setelan downforce rendah yang memberi Verstappen keunggulan di kondisi kering membuatnya tergelincir di lintasan yang basah, berjuang untuk menjaga mobilnya tetap di lintasan.
“Saya cepat dan lincah di depan, tapi saat hujan datang, itu benar-benar mustahil,” refleksi Verstappen setelah balapan. Momen kritis terjadi saat dia tergelincir saat berjuang untuk posisi, membuatnya turun ke posisi kesembilan dan mengakhiri harapan untuk podium.

Oscar Piastri Rem Mendadak di depan Max Verstappen Hingga Dikenai Penalti
Titik balik balapan terjadi selama salah satu restart yang kacau. Saat hujan mereda dan ban slick kembali digunakan, Piastri melesat ke depan dan melakukan manuver berani, menyalip Verstappen dan mengambil posisi terdepan di Grand Prix.

Namun, ketegangan memuncak saat Piastri mengerem mendadak di depan Verstappen, memaksa pembalap Red Bull itu mengambil tindakan penghindaran. Radio Verstappen berderak dengan frustrasi saat ia berusaha mengembalikan posisi yang hilang, namun kondisi lintasan—dan spin-spin berikutnya—menghalangi upayanya untuk bangkit kembali.
Piastri akhirnya finis di posisi kedua, namun hukuman 10 detik yang kontroversial menodai hasilnya, dengan banyak pihak, termasuk Piastri sendiri, menganggap hukuman tersebut terlalu berat.
Pertamakali Podium Setelah 239 Start, Hulkenberg Menulis Sejarah Baru
Di tengah kekacauan, salah satu kisah paling abadi di grid akhirnya menemukan akhir yang bahagia. Setelah 239 kali start di Formula 1, Nico Hulkenberg berhasil meraih podium pertamanya, finis di posisi ketiga dengan cara yang spektakuler.

Pebalap Haas ini memanfaatkan kondisi yang berubah-ubah dengan brilian, menghindari masalah, dan melakukan manuver overtake dengan sempurna, termasuk keputusan krusial dengan DRS yang membawanya masuk ke posisi tiga besar.
“Tidak ada yang pernah menunggu sebegitu lama untuk berdiri di podium Formula 1,” seru para komentator saat Hulkenberg melintasi garis finis, sementara penonton di Silverstone bergemuruh menyambutnya.

Duo McLaren Raih Kemenangan di Kandang
Di barisan depan, Lando Norris berhasil menavigasi kekacauan untuk meraih kemenangan kandang yang sangat dinantikan, membuat tribun penonton bergemuruh. Kecepatan yang terkendali dan strategi yang tajam dari pembalap McLaren memastikan dia terhindar dari kekacauan di belakang, mengamankan posisi satu-dua untuk McLaren meskipun Piastri mendapat hukuman.

“Sungguh luar biasa bisa menang di sini di kandang sendiri,” kata Norris, tersenyum di bawah bendera Union Jack yang dikibarkan oleh kru yang bersemangat. “Para penggemar hari ini luar biasa.”
Silverstone sekali lagi membuktikan mengapa sirkuit ini merupakan legenda, dengan hujan, persaingan sengit, dan podium yang dinanti-nantikan bagi salah satu veteran paling gigih di olahraga ini. Formula 1 kini menatap babak berikutnya dalam musim 2025 yang tak terduga dan mendebarkan.


F1 Belgium di Depan Mata
Setelah melewati Silverstone, tim-tim kini bersiap menghadapi salah satu tantangan paling menantang dan tak terduga di kalender balap: Grand Prix Belgia di Spa-Francorchamps.
Dikenal dengan tikungan-tikungan lebarnya, perubahan ketinggian yang cepat, dan cuaca yang seringkali tidak menentu, Spa tidak memberikan ruang untuk kesalahan.
Setelah perubahan dramatis di klasemen dan podium pertama yang emosional bagi Nico Hülkenberg, semua mata tertuju pada apakah McLaren dapat mempertahankan momentumnya atau apakah Max Verstappen, kembali ke wilayah yang familiar, akan bangkit kembali dengan gaya.
Seiring persaingan gelar semakin ketat, Spa bisa menjadi titik balik berikutnya dalam musim 2025 yang mendebarkan ini. Saksikan sesi Free Practice pada 25 Juli besok hingga sesi racenya pada 27 Juli 2025. -hm
Artikel diambil dari sumber di internet, jika ada kesalahan kata, fakta, dan data, mohon sampaikan di kolom komentar di bawah maupun melalui media sosial Jejakban di Instagram @jejakban.id atau Twitter Jejakban maupun melalui email info@jejakban.id.
referensi
- Race Highlights | 2025 British Grand Prix – https://www.youtube.com/watch?v=daWr9xnkKS4
- Drivers React After The Race | 2025 British Grand Prix – https://www.youtube.com/watch?v=MUTClpR19bk
Post Comment